28 Oktober 1928, pemuda mengumandangkan sumpahnya untuk Indonesia. Tentunya dengan harapan Indonesia yang lebih baik.
Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Makna sumpah pemuda dikala itu sangatlah mendalam, pemuda Indonesia mendeklarasikan dirinya sepenuhnya untuk perjuangan Indonesia. Lalu, apa yang dilakukan pemuda sekarang?
Jangan engkau tanyakan apa yang Indonesia berikan untukmu, tapi tanyakan apa yang engkau berikan untuk Indonesia
Sebelum beranjak ke intinya, marilah kita kembali ke dasar. Kenapa pemuda, dan apa definisi pemuda?
Bagi saya pribadi pemuda itu kita-kita yang secara usia maupun pemikiran sudah dapat membedakan mana yang benar mana yang salah. Jadi kalau ada anak berusia 5 tahun tapi ia sudah bisa membedakan mana yang benar mana yang salah sudah bisa dibilang pemuda. Pun sebaliknya kalau sudah tua berusia 50 tahun tapi masih memiliki sebuah keinginan untuk berkarya tetaplah dianggap pemuda. Jiwa muda adalah sesuatu yang terus bergejolak seolah tiada obor yang pernah padam darinya. Jangan katakan dirimu pemuda kalau mimpi saja hanya seukuran biji jangung. Bermimpilah yang besar karena besarnya suatu negara didasarkan pada besarnya mimpi pemudanya.
Apa mimpi yang besar itu? Mimpi yang orang lain sempat menertawakanmu, dan dunia berkata tiada mungkin untukmu. Disaat itulah mimpi dikatakan besar. Kalau belum ada orang yang menertawakan mimpimu artinya mimpimu masih di zona zamanmu. Keluarlah dari box dan berfikirlah seolah tiada box. Liarlah dengan imajinasi mimpi, jangan berhenti kalau belum sampai. Jatuh itu pasti, tapi bangkit itu pilihan. Malu itu salah satu bagian dari resiko, tapi pencapaian adalah kado terindah 🙂
Sekarang, momen sumpah pemuda ini hanya akan menjadi hari biasa bagi pemuda yang difikirannya saja tiada terlintas nasib bangsa Indonesia. Indonesia itu besar kenapa besar? penduduknya banyak coy, banyak yang harus dibenahi dari Indonesia. Di luar negeri sana, setiap langkah menghadapi masalah sudah ada solusi yang siap digelontorkan. Di Indonesia? banyak masalah, tapi solusi nyata belum ada. That’s why, hai kita-kita yang mengaku pemuda. Lihatlah Indonesia, bukan hanya lihat keindahan alamnya. Lihat manusia yang meninggali Indonesia. Lihat bagaimana kehidupan berjalan di Indonesia. Kamu melihat masalah di sekitarmu? action. Lakukan perubahan, berikan solusi. Solusi gak harus keren-kerenan, intinya solusi itu menyelesaikan masalah.
Sekarang, mulai berfikir pada masalah apa yang ingin diselesaikan. Jangan semuanya, otakmu gak muat. Kasihan. Cukup pikirkan satu masalah yang sudah jelas tahu latar belakangnya dan kamu memiliki bekal untuk menyelesaikannya. Pikirkan solusi yang paling mudah. INGAT PALING MUDAH. Karena yang paing mudah, lebih menuju ke hasil yang ingin dicapai.
Untuk mencapai tujuan, kembangkan jaringan perkenalan. Jangan puas dengan pertemanan yang hanya satu jurusan atau satu fakultas bahkan satu universitas. Kembangkan seluas-luasnya, Indonesia butuh solusi yang mendunia. Bukan solusi yang men-jurusan. Haha
Gimana caranya punya jaringan yang bagus? pertama-tama adalah jadilah ramah. Karena orang ramah tak akan ditolak di lingkungan manapun. Ikutilah komunitas yang menarik bagimu, tapi ingat komunitas tidak boleh menghalangimu ke tujuan utamamu. Harus pandai memilah dan memilih untuk investasi pertemanan masa depan.
Yang terakhir yang ingin saya sampaikan, ada sebuah quote menarik dari dosen saya kemarin.
Jika engkau ingin menggapai matahari, maka gapailah (HBS,2016)
sekian, selamat berakhir pekan 🙂