Di subuh yang suci ini, saya ingin sedikit berbagi mengenai pandangan saya tentang satu hal bernama ‘kepercayaan’.

Mungkin untuk sebagian orang sulit rasanya bisa memberikan ‘kepercayaan’ kepada orang lain. Saya melihat bagaimana fenomena ini terjadi di lingkungan saya. Dalam konteks kehidupan misalnya hal sederhana seperti duduk sebelahan dengan orang yang sudah kita kenal, ketika kita menaruh ‘kepercayaan’ kepada mereka maka seharusnya kita sudah tidak khawatir dengan keselamatan, ketenangan, sekaligus kenyamanan dalam diri kita. Kita percaya bahwa orang itu tidak akan melakukan kejahatan kepada kita ataupun tiba-tiba menyerang dan membuka aib kita.

Fenomena sederhana lain yang saya temui adalah tentang ‘kepercayaan’ yang dimiliki sepasang kekasih yang LDR. Mereka saling percaya satu sama lain, walaupun jarak memisahkan dan bisa jadi salah satu diantara keduanya atau bahkan dua-duanya menaruh dusta diantara hubungan mereka. Tapi ketika mereka saling percaya, semua hal buruk itu tentunya tidak akan terlintas dibenak mereka.

Sejenak saya ingin menceritakan sedikit fenomena sederhana yang masih berhubungan dengan manusia dan ‘kepercayaan’. Ada sebuah fenomena yang menurut saya cukup ‘lucu’ (setidaknya dalam benak saya ini lucu). Dimana ada beberapa orang yang tidak memiliki ‘kepercayaan’ yang cukup kepada sekelompok orang untuk mengerjakan suatu hal. Parahnya, tingkat ketidakpercayaan ini mampu menghentikan ‘keingintahuan’ dari mereka yang dicap tidak mampu ini. Bagi saya pribadi, semua orang itu punya kemampuan untuk mengerjakan sesuatu. Perbedaan diantara yang dianggap mampu dan tidak mampu sebenarnya terletak pada pengalaman. Mungkin sebagian orang yang sudah pernah mengerjakan hal yang sama berulang kali akan dicap mampu daripada yang belum pernah mengerjakannya.

Fikiran berbeda justru hadir didiri saya ketika situasi ini dihadapkan dengan saya. Saya akan dengan lantang memilih orang yang belum pernah mengerjakan ini (dengan catatan tanpa mengabaikan orang yang pernah mengerjakan ini). Anggap saja yang saya maksud adalah sebuah pekerjaan yang cukup bernilai. Kenapa? proses belajar yang dilalui oleh orang yang dianggap belum mampu ini akan memberikan nilai bagi dirinya jauh lebih besar daripada yang lain. Kemudian muncul pertanyaan, “ya, kalau mau belajar?” Jawaban saya adalah semua orang punya rasa keingintahuan, ketika mereka sudah diberikan tugas yang mereka belum mampu mengerjakan tentunya mereka akan belajar. “Darimana tahu kalau mereka belajar?”, mereka pastinya akan merasakan tertantang dengan sesuatu yang cenderung baru bagi mereka. “Kenapa kamu begitu yakin dengan menggunakan pasti”, Saya tahu semua orang yang tidak bisa percaya dengan orang lain akan selalu bertanya dengan hal yang seperti ini sampai mereka yakin, padahal sejatinya mereka tidak sama sekali memiliki keyakinan akan hal ini 🙂

Singkatnya, cobalah untuk memberikan ‘kepercayaan’ kepada orang-orang ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuannya. Seberapa cerdas mereka dan hal menakjubkan akan ditemui ketika kepercayaan itu disandingkan dengan pendampingan dan pemberian rasa aman tanpa adanya tekanan yang berlebihan.