Saya menuliskan ini ditengah menyelesaikan segala tuntutan akademik yang tak kunjung usai sementara banyak tekanan kanan-kiri. Saya akui semakin bertambah usia (bukan bermaksud sok tua), makin kerasa tanggung jawab sama diri sendiri makin banyak dan berat.
Salah satu hal yang masih menjadi momok untuk saya pribadi adalah skripsi. Saya percaya semua perjalanan itu memiliki lelah, termasuk skripsi dan segala tetek bengeknya. Minggu ini sudah banyak teman-teman saya yang sidang, sementara jadwal sidang saya terpaksa tertunda karena masih harus ujian kompre.
Saya menuliskan ini ditengah kebosanan saya belajar materi ujian kompre, rasanya sudah mulai pasrah sama yang Allah kasih, hampir terasa menyerah karena lelah. Beberapa kali mencari motivasi dengan melihat orang-orang sekitar. Saya percaya bahwa semua orang punya ujian hidupnya masing-masing, gak ada hak kita untuk menuntut Allah menjadikan kita seperti mereka. Yang ada hanya seberapa besar usaha kita memperbaiki nasib kita sendiri. Allah gak pernah menjanjikan untuk mengubah nasib makhluknya kalau kita gak berusaha.
Tulisan ini juga menjadi penyemangat saya sendiri, bahwa dikemudian hari ketika saya membaca ini kembali, saya mengingat momen terberat (mungkin) yang pernah berhasil saya lewati. Saya percaya semua usaha itu juga memiliki lelah. Yang terpenting adalah tidak pernah menyerah. Semoga saya kuat aamiin.