Yaps, as you know gaes. Last week, aku disibukkan dengan dunia per-LO-an. Berawal dari tawaran bu Tami buat ngebantuin KUI/OIA UGM (Kantor Urusan Internasional). Acara ini ternyata gak cuman berurusan dengan participants aja tapi juga STC member which is isinya ada vice-president dan ada juga chancellor dari berbagai universitas member IGS.
Tema kali ini “Community and Indigenous-based Technology for Sustainable Development Towards Resilient Society”.
Dimulai dari hari pertama (10 Juli 2017) penjemputan menggunakan baju formal karna mau ketemu sama chancellor coy. Aku kebagian Prof Nancy dari University of Adelaide. So you know lah ya, logat mereka kan kayak diseret-seret jadi aku harus bener2 merhatiin setiap detail yang mereka omongin untuk ngerti maksud merek :”) pengalaman di hari pertama ini deg-deg an banget karna ternyata kita early to come to STC meeting so aku harus menjelaskan bahwa other STC members still on their way to come here. Awalnya di hari pertama ini, menurutku masih banyak yang berantakan dan masih banyak yang belum disiapin. Like, too much a time to wait for, jadi banyak yang nanya sebenernya dimulai jam berapa dan bla-bla-bla-bla. Padahal sebenernya lebih karena kita jemputnya kecepetan ajasih :”)
Okey, move on ke hari-hari selanjutnya. Di hari kedua yang officially hari pertama buat participants yaitu opening ceremony. Di hari pertama (11 Juli 2017) ini everybody amazed with traditional dance especially Saman Aceh. Maybe this is their first time to see a group dance like Saman Aceh, and like usual we take a pictures with the dancers, and everybody happy 🙂
Di hari itu juga siangnya before opening ceremony, aku harus mengantar beberapa delegasi dari Northeastern University, China. Karena only one yang lancar inggrisnya yaitu Ji Xiaoming so aku harus ngobrol sama dia. Dia semacam intepreter gitu lah.
Next 12 Juli 2017, dimana baru dimulai lecture sebenarnya. Kita pergi ke PIAT (Pusat Inovasi Agro Teknologi). Kita disana dapet lecture dari Prof Matsumoto dari Nagoya University, Japan tentang greenhouse technology. I like it personally, karna dia ngasih tau penelitian-penelitian apa aja yang dia lakukan untuk mendukung terciptanya green house. After Matsumoto’s lecture, aku harus mengantar delegasi dari Nagoya ini balik ke hotel dan split jadi dua mobil karna ada Kaoru dkk yang mau ke malioboro to buy something. Pas dikasih tau harus nganter ini deg-degan gila. Karna gosipnya mereka sangat kaku sama waktu dan harus literally hormat 90 derajat :”) but at the end mereka sangat baik, dan yang aku suka aku gak perlu effort lebih untuk menjelaskan dalam bahasa inggris karna inggris mereka cukup well :”) except Prof Watanabe yang kebetulan harus diantar ke airport juga walaupun dia bobok di mobil karna pas diajak ngobrol dia masih kaku inggrisnya :”)
Overall, for STC member. Memang gak semuanya jago inggris and me too. But, okelah yaaa, mereka semua so baik, I like it :”)
Back to PIAT, after lecture, kita ngasih makan rusa huwaaaaw, ngeliat kandang sapi, kebun buah naga, pohon cabe (dan mereka amazed karna cabenya banyak jenisnya), ngeliat anggrek dicangkok, dan banyak lagi. Satu hal yang kasihan adalah mereka kegigit nyamuk walaupun udah pakai lotion. Diakhiri dinner di Cupuwatu sekaligus ngeliat Sunset. Yaa you know lah mereka suka ngeliat sunset :”)
Next day 13 Juli 2017, kita da lecture lagi dari Technische Universität Chemnitz. Sebenernya ini lebih ke ngiklan sih tapi yaudahlah yaaa. Lecture kedua dari Prof Irfan yang namanya sangat terkenal saat jaman KKN. As usual, beliau ngasih lecture tentang community service and everybody amazed and myself too. Para participant amazed karna semua mahasiswa wajib dengan dibebankan 3 SKS dan menurut mereka ini bagus untuk dicontoh universitas dan negara lain. I agree with that. Aku sendiri sampe merinding pas diceritain prof Irfan tentang semua hal yang sudah dikerjakan. And then kita berkunjung ke tempat-tempat itu yaitu tempat pembuatan coklat dan ngerasain coklat with no sugar and with peanut. In the middle of that, ada yang penasaran sama degan. Mereka adalah Popi from Northeastern dan Aviwe from South Africa. Untung bapak yang jual baik banget dipenekke dulu pohon kelapanya :”) yaa as you know, they like coconut. Sebagai tambahan pas luch kita dikasih tempe dan smeua kayak kagum sama tempe, ya Allaaaah wqwqwqwq bahagia itu sederhana makan sop seger dan tempe goreng.
Ditutup dengan dinner di Rama dan Shinta Resto, serta nonton Ramayana Ballet outdoor. Dan puncak amazing moment adalah saat Hanoman diobong. I ngerasa terbantu dengan adanya english text pada setiap adegan so kita Lo gak perlu ngejelasin bersusah payah karna mereka bisa baca english text nya. And everybody happy 🙂
The next day, lecture mengenai traditional medicine dan kita pergi ke Merapi Farma Herbal. Membuat extract jahe, ngeliat proses pengeringan jahe serta nyobain beberapa jamu 🙂 I think, everybody very curious about many things, so kita-kita harus nanya ke petugas di merapi herbal farma kemudian menjelaskan dalam bahasa inggris so semuanya bisa ngerti. Closing with dinner di Raminten 🙂
Last Day, excursion to Borobudur temple. Di hari ini, kita semua udah bonding dengan well. Di bagian ini aku mau cerita beberapa temen yang aku dapet dari acara ini.
First, Cao Meng Meng. She is very humble and girly. She likes talk a silly things about boy and who the most handsome boy is. In addition, she is so kind and friendly to talk to. We walk around Malioboro street to try Wedang Ronde and klepon. She likes both of that. Here is MingMing, thanks for your gifts, I like it so much.
Another one is Yuam Bian called Nina. A close friend of Meng Meng too. She is too cute to be a girl, with her little short body hahaha. Kalo kata Maya mirip artis korea here is us.
And as usual, dari semua participants yang paling banyak fans nya adalah Kanji from Nagoya University. Karna dia bisa main saxophone wqwqwq. Dan dia selalu ngomong mengantuk after lecture and “modus” yang kita harus bersusah payah ngejelasin artinya kedia wqwqwq
But for me, my favourite boy participant is Han Han. He comes from Tongji University, he knows korean artist as well like Lee Min Ho wqwqwq absurd but He is so smart, He study electrical engineering. He talk much about public transportation for Jogja that have to established by local government. He will come to japan for another summer course after 2 weeks.
Apakah hanya mereka yang menginspirasiku, No. Masih banyak dari mereka yang sangat well. Overall aku suka menjadi bagian dari AC21 International Graduate School 2017.