Jika kamu membaca headline news beberapa hari terakhir, rasanya sedih miris pilu dan entah gatau kenapa bangsa ini begitu terlihat buruk. Awalnya saya hanya mencoba untuk menutup mata dan tidak ingin menanggapi apapun. Tapi, apalah daya tanganku mulai mengetikkan kesedihan pada bangsa ini.

 

Sudah beberapa kali saya sampaikan bahwa media memiliki peran yang sangat penting di kalangan masyarakat, yang akan menggiring opini publik, yang akan merangkai sebuah pandangan bagi masyarakat Indonesia. Satu pertanyaan besar bagi rekan media terutama jurnalis dan jajaran tinggi perusahaan besar di Indonesia ini.

 

Sebegitu membutakankah uang di matamu wahai bapak ibu, mas mbak? Sampai bangsa ini kamu gadaikan moralnya dengan tulisan dan tayangan serta opinimu ini.

 

Tentunya tidak semua kalangan media melakukan hal yang sama, karena masih banyak yang mampu memberikan opini yang positif. Kenapa saya katakan positif? Positif karena tidak memperkeruh keadaan dengan memberikan opini yang sama sekali tidak menyelesaikan masalah justru memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Tentu pula, saya minim ilmu dan masih terlalu berani mengutarakan pikiran saya disini. Tapi saya jengah, saya bosan. Apalah semua isu itu, aksi damai membela islamlah, aksi turunkan Ahok lah, Pelarangan ibadah di tempat umumlah, Boikot Sari roti lah, Protes baliho universitas yang ada mbak-mbak pake kerudunglah. Astagfirullah, istigfarlah wahai bapak-ibu, mas-mbak.

 

Beginikah hasil pelajaran toleransi antar umat beragama? Saya rasa sejak saya kecil saya gak pernah tuh diajarkan untuk melarang agama lain beribadah, Allah menyuruh umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga walaupun berbeda agama.

 

Lagi nih, sari roti itu enak woi. Kamu kalau mahasiswa kos yang misal dapet ujian pagi terus gak sempet ke warung beli sarapan. Sari roti itu penolong woi, ngapain di boikot? wong gak ada daging babinya juga.

 

Ngelus dodo sih, semoga Allah membukakan pikiran beberapa orang ini dan kembali ke jalan yang benar ya Allah aamiin.

 

Sejujurnya kalau masalah politik daridulu saya selalu menghindar dari perdebatan. Kenapa? karena bagi saya ketika kamu mampu tetapi kamu memilih untuk menghindari perdebatan karena ingin menjaga keharmonisan itu jauh akan lebih baik.

 

Buat yang mungkin masih menyalahkan atau merasa kecewa dengan pemerintahan yang sekarang, saya rasa wajib bercermin terlebih dahulu. Bagian mana sih yang gak setuju tuh bagian mana? kebijakan mana? sikap mana? yakin itu gak sesaui sama yang seharusnya? Orang yang duduk di pemerintahan sana tuh kerjanya juga bukan cuman bukain instagram, online facebook doan woi. Mikirin negara itu gak kayak mikir besok mau makan apa yaa? gak sesederhana itu. Kalau ada tokoh politik yang gak sesuai dengan kinerja yang diharapkan, mereka pasti dapet ganjaran sendiri kok, selow jha.

 

Saya tuh sebenernya udah gak sabar pengen liat bangsa ini besar, beneran besar loh yhaa bukan omong kosong besar tapi otaknya kopong. Banyak perubahan dan pergerakan positif yang dilakukan orang-orang yang memang beneran mikirin bangsa ini. Saya jengkel kenapa harus ada segelintir orang yang malah menjadi batu sandungan untuk bangsa ini sih.

 

Kadang saya tuh mikir, kalau ada yang suka protes ini itu. Lha mbok sana gantian jadi yang mimpin. Dikira mimpin Indonesia itu kayak main lego po?

 

Yuk, mulai berpikiran lebih positif. Dimulai dari diri sendiri dengan tidak mudah termakan berita di media dan mencari kebenaran sebuah berita sebelum menyebarluaskan opini 🙂